Selamat Datang
Desa Tarramatekkeng

Visi Desa
Tarramatekkeng

Menjadikan Desa Maju Jaya sebagai desa mandiri, sejahtera, dan berdaya saing dengan berbasis pada kearifan lokal dan teknologi.

Misi Desa
Tarramatekkeng

1
Meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan dan pelatihan.
2
Mendorong pembangunan infrastruktur yang memadai dan berkelanjutan.
3
Mengembangkan potensi ekonomi desa berbasis pertanian, peternakan, dan pariwisata.
4
Melestarikan budaya dan kearifan lokal sebagai identitas desa.
5
Mengoptimalkan penggunaan teknologi untuk pelayanan publik dan pengelolaan desa.
6
Menjaga kelestarian lingkungan hidup melalui program penghijauan dan pengelolaan sampah.

Struktur Organisasi
Desa Tarramatekkeng

Sejarah Desa
Tarramatekkeng

Desa Tarramatekkeng terletak di wilayah Luwu, Sulawesi Selatan, dan memiliki sejarah panjang yang penuh makna. Nama Tarramatekkeng berasal dari bahasa Bugis yang berarti “berdiri kokoh”. Nama ini mencerminkan semangat dan kekuatan masyarakat desa dalam menghadapi berbagai tantangan sejak masa lampau. Wilayah ini awalnya merupakan permukiman kecil yang dihuni oleh kelompok masyarakat adat sekitar abad ke-17. Desa ini memiliki posisi strategis di antara perbukitan yang subur dan sungai yang menjadi sumber kehidupan utama. Para leluhur desa memanfaatkan lahan subur tersebut untuk bercocok tanam, terutama padi dan jagung, yang menjadi makanan pokok masyarakat setempat.


Pada abad ke-19, seorang pemimpin adat bernama Puang Matinroé dikenal sebagai tokoh yang mempersatukan berbagai kelompok masyarakat di sekitar wilayah Tarramatekkeng. Di bawah kepemimpinannya, desa ini mulai dikenal sebagai pusat perdagangan hasil bumi dan kerajinan tradisional, seperti tenun dan anyaman bambu. Seiring masuknya pemerintahan kolonial Belanda, Tarramatekkeng mulai tercatat dalam peta administrasi wilayah Luwu. Setelah kemerdekaan Indonesia, Desa Tarramatekkeng resmi diakui sebagai salah satu desa di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, pada tahun 1947.


Pada era 1990-an, Desa Tarramatekkeng mengalami perkembangan pesat dalam sektor pendidikan dan infrastruktur. Berkat gotong royong masyarakat, berbagai fasilitas umum seperti sekolah, balai desa, dan jalan desa berhasil dibangun. Desa ini juga dikenal dengan tradisi adat seperti Mappacci (upacara adat Bugis) yang masih dilestarikan hingga kini. Saat ini, Desa Tarramatekkeng terus berinovasi untuk menjadi desa yang mandiri dan maju dengan memanfaatkan teknologi serta melestarikan kearifan lokalnya. Desa ini juga mulai dikenal sebagai tujuan wisata budaya dan alam dengan potensi seperti Sawah Terasering Tarramatekkeng dan Festival Adat Bugis Luwu.